Aceh adalah "nanggroe" yang kaya akan adat budaya serta kuliner. Dari sekian banyak kuliner, ada kuliner utama nan praktis yang tersedia setiap hari di sebagian warung-warung di Aceh dan Medan. Nama kuliner itu adalah "Bu Prang".
Bu yang berarti nasi dan prang berarti perang jika digabungkan "bu prang" berarti nasi perang (nama yang digunakan di warung medan), adalah sebutan untuk nasi gurih yang disajikan dalam bungkus dengan porsi yang lebih sedikit daripada porsi nasi biasa dan biasanya harganya juga lebih murah berkisar antara 7000 hingga
10.000 rupiah (mungkin ada yang lebih murah atau lebih mahal, tapi harga di warung kopi biasanya tidak lebih dari 10.000 rupiah). Bu prang ini sangat berguna bagi teman-teman perantauan yang jarang masak dan ingin mengurangi porsi makan terutama saat makan malam.
Berbeda dengan nasi gurih pada umumnya, bu prang dimasak dengan campuran santan kental plus rempah rempah dan ditanak bersama daun pisang untuk hasilkan aroma yang harum.
Dari sisi sejarah dan asal mula penamaan Bu Prang adalah karena nasi ini adalah menu praktis yang dibawa oleh pejuang perang saat melawan kolonialisme Belanda.
Tertarik untuk mencoba bu prang? Yuk Ke Aceh!
Jika ada info tambahan dari teman-teman tentang bu prang, langsung tuliskan di kolom komentar yaa? Kritik dan saran juga sangat kami butuhkan untuk menyempurnakan tulisan-tulisan di blog ini.
Posting Komentar untuk ""Bu Prang" Kuliner Khas Warung-Warung Aceh Dan Medan"