Setelah melihat aplikasi prakiraan cuaca, seorang teman (Bang Crise) berencana melakukan spearfishing di Pulau Aceh. Dia akan berangkat menggunakan speed boatnya pada pagi hari Senin 30 Agustus 2021. Mendengar informasi itu, saya menawarkannya untuk mengajak seorang teman lainnya, Bang Emrin dan saya juga tertarik untuk ikut. Akhirnya kami berangkat ber 4 (Bang Crise, Bang Emrin, Saya Dan Ipan). Nasib baik Ipan ikut karena Ikan besar dan beberapa ikan lainnya adalah hasil tangkapannya.
Loading barang ke boat dimulai pukul 8 lewat, dengan perjalanan setengah jam, tibalah kami di Pulo Aceh pada pukul 9am dan langsung mengganti pakaian dengan wetsuit, kemudian langsung terjun di ujung sebelum pulau tengkorak. Di spot ini banyak terlihat ikan ikan kecil, dan Bang Emrin langsung menembak beberapa Ikan Besar Mata, dalam Bahasa Aceh dikenal dengan "Brok Babah" (Priacanthus tayenus) dan Ikan Pinang-pinang atau Ikan Kaci-kaci (Plectorchinchus lavomaculatus), Dan Ikan Sweetlips (Plectorhinchus vittatus). Beberapa ikan lainnya ditembak oleh Ipan, termasuk ikan paling besar di trip kali ini yaitu Ikan Kuwe jenis "peutek" dalam Bahasa Aceh atau Yellowtail trevally.
Spot pertama memberikan cukup ikan untuk dibawa pulang oleh kami ber-empat. Semua ikan adalah hasil tangkapan teman-teman. Sedangkan saya hanya mandi-mandi cantik saja, karena kurang persiapan sampai mengalami beberapa masalah diantaranya susah equalize, masker fogging, dan line release tembak yang sering lepas. Sempat menembak Yellowtail trevally dengan ukuran cukup besar, tepat sasaran, tapi tidak tembus ke flopper dan akhirnya lepas. Sempat juga terlihat Ikan Tenggiri Scomberomorus commersoni berenang dengan cepat melewati saya dan Bang Emrin, tidak bisa kami tembak karena diluar jarak tembak, sehingga kami hanya melongo saja.
Sebelum zuhur, pindah ke spot berikutnya di dekat Pelabuhan Lamteng, Air keruh tapi saya berhasil menembak ikan paling kecil diantara ikan-ikan yang kami tangkap hari ini. Shalat zuhur kami lakukan diatas boat kemudian lanjut ke spot berikutnya yaitu nipah, berenang hingga ke Ujung Eumpee. Tidak banyak tangkapan yang kami hasilkan disini, tapi lumayan untuk kami bagi berempat. Di Ujung eumpee saya juga makan siang, kemudian melanjutkan perjalanan pulang ke Banda Aceh.
Angin barat berhembus membuat laut sedikit beriak, karena bergerak searah angin, jadi tidak terlalu terasa. Tidak ada masalah berarti yang kami alami pada perjalanan hari ini. Alhamdulillah saat ashar kami tiba di banda Aceh. Ikan dibagi 4 untuk dibawa pulang. Alhamdulillah walaupun tidak berhasil menembak ikan, saya tetap mendapat bagian yang banyak. Terimakasih buat teman-teman
BTW, bisa-bisanya lupa foto-foto >_<
Oya, jangan lupa mampir ke toko online saya yaaaa ^_^
Posting Komentar untuk "Spearfishing di Perairan Timur Pulau Aceh"